“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat kami (Ilmu), Kemudian dia melepaskan ayat-ayat (ilmu)itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), Maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.”
“Dan jika Kami (Allah) menghendaki, Sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat (ilmu) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia, dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah. Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” ( Al-A'rof : 175-176 )
Ayat ini menjelaskan tentang orang-orang yang sudah menpunyai pengetahuan Ilmu Agama – tentang ayat-ayat Allah - yang mendalam, namun ia melepaskan tuntunan pengetahuan tesebut demi kemaslahatan dunia, tidaklah ia gunakan ilmunya kecuali untuk mendapatkan dunia dan harta, ia terjerumus mengikuti hawa nafsunya, yang akan mengarahkan ia kepada ketamakan terhadap dunia. Tidak peduli ia butuh atau tidak, ia sudah memiliki hiasan dan harta dunia maupun belum, ia terus menerus mengejar dunia, dan terus berusaha mendapatkan, dan menambah perhiasan dunia. Orang yang seperti ini diumpamakan oleh Allah ta'ala sebagai seekor anjing yang selalu terengah-engah sambil menjulurkan lidahnya yang tidak hanya dalam kedaan letih, dan haus, tapi dalam keadaan apapun dia akan selalu seperi itu (menjulurkan lidahnya), maksudnya bahwa apakah disampaikan kepadanya dalil, nasehat agar kembali ke jalan Allah ta'ala maka ia akan tetap memburu dunia ataukah didiamkan saja ia akan tambah memburu dunia.
Berikut Taushiyah dari penjelasan Kitab Al-Fawaaid karya Ibnul Qoyyim Rahimahullah :